Jumat, 31 Januari 2014

cerita realita hidupku



Senin, 26 Nopember 2012
            Ku awali pagi dengan bangun tidur jam 04.45. Dengan mata masih ngantuk ku berjalan menuju masjid dan mengambil air wudlu. Akhirnya ku berdiri sambil menunggu imam shubuh yang belum datang, selang beberapa menit akhirnya sang imam datang dengan membawa sorban putih kesayangannya yang biasa ia pakai sebagai sajadah ketika ia sholat beliau adalah Ust. Ahmad Hanafi sang nadzir pondok kita. Sholat subuh selesai ku menuju kamar mengambil peralatan tulis, kemudian menuju ke kelas untuk melaksanakan morning program.
            Morning program pun selesai. Ku menuju kamar ku tercinta untuk mengganti pakaian ku, di tengah jalan mataku terpaku pada kamar mandi yang mana ku tadi mengantrikan gayung ku disitu. Ku lihat gayung ku berada di belakang dan disitu ada anak yang mengantri akhirnya ku bertanya kepadanya.
“hay, mana gayungmu?,”ku bertanya kepadanya dengan nada yang agak marah
“itu,”jawabnya dengan santai
            Gayung anak tersebut berada di depan gayungku padahal ketika aku mengantrikan gayungku tadi, gayung anak itu tidak ada di kamar mandi itu. Akhirnya ku marah kepada anak tersebut dan ia beralasan bahwa ia di antrikan adik kelasnya yang ada di dalam kamar mandi itu. Dengan rasa marah yang tinggi aku berjalan ke kamar ku dan mengganti pakaianku serta mengambil handuk untuk mandi. Aku berjalan ke kamar mandi dan ku lihat anak tadi masih ada di kamar mandi itu, akhirnya aku mengambil gayungku dan mengantri di kamar mandi lain.
            Mandipun selesai, ku berjalan menuju kamarku untuk mengganti pakaian. Setelah pakaianku berubah menjadi seragam sekolah, ku bingung apa yang akan aku lakukan selanjutnya. Kemudian aku lihat ada anak yang membawa makanan dari dapur dengan lauk yang lezat, akhirnya aku memutuskan untuk makan. Ku lihat makanan lezat tersebut telah habis dan yang di sisakan adalah kepala ikannya saja. Selain itu, ketika aku mengambil nasi ada anak yang mau makan sepiring dengan saya, dengan hati terpaksa akhirnya aku rela makan sepiring dengan ia meskipun hati tak rela makan sepiring dengannya. Nafsu makanku berkurang karena sepiring dengan dia, makan tak begitu semangat seperti biasanya. Meskipun begitu makanan itu tetap habis.
            Setelah itu aku berangkat ke kamar untuk menata buku yang akan aku bawa ke sekolah, kemudian aku berfikir laptopku yang dipinjam adik kelas ku gimana kabarnya. Akhirnya aku mencari adik kelas tersebut, ternyata aku tidak menemukannya. Setelah itu aku mengambil sepatu dan pergi ke kelas, setelah di kelas aku menemukan laptopku ada di atas bangkuku.
“Alhamdulillah, laptopku udah ketemu,”ucapku dengan hati gembira.
            Tanpa pikir panjang aku langsung buka laptopku dan login di al-amin.net, kemudian mendownload sebuah video. Video yang aku download berjumlah 4 dan kesemuanya itu bersamaan. Teman-temanku mengajakku turun kebawah untuk melaksanakan upacara bersama, sebelum itu laptopku hanya aku tutup tanpa aku shutdown atau sleep, yang mana laptopku tersebut aku letakkan di bangku paling depan di kelas.
            Akhirnya aku menuju ke bawah untuk upacara seperti biasanya. Suasana yang begitu panas menyelimuti acara upacara tersebut yang mana ketika itu yang bertugas adalah anak kelas 11 dan yang menjadi pembina upacara adalah Ust. Saiful Huda, beliau adalah guru BK di pondok tercintaku. Terasa lama upacara tersebut dikarenakan udara yang sangat panas menyengat tubuh yang hanya bisa berdiri siap di tempat tersebut. Materi yang disampaikan oleh pembina upacara adalah tentang persiapan ujian akhir semester. Sebelum upacara dilaksanakan ada anak yang memberitahuku bahwa aku disuruh membangunkan salah satu temanku yang sedang tidur di salah satu tempat yang mana ia tidak mengikuti upacara pada waktu itu.
            Upacara selesai akupun melaksanakan apa yang di katakan anak tersebut. Aku membangunkan temanku tersebut tetapi ia malah keasyikan tidur dan ia menyuruhku untuk membangunkannya ketika istirahat. Setelah itu, aku menuju ke kelas untuk melaksanakan proses belajar mengajar.
            Sesampainya di kelas, aku lihat laptopku sudah tidak ada di tempat  tadi di mana aku meletakkannya. Kemudian aku bertanya-tanya kepada teman sekelasku dan semua teman sekelasku bilang ia tidak tahu, tetapi ada salah seorang temanku yang bilang bahwa laptopku di sembunyikan oleh temanku yang biasanya suka menjaili teman di kelas itu. Aku terus mencari dan mencari, ketika aku mencari ada salah seorang temanku yang bilang bahwa laptopku tadi di sembunyikan di bangku depan kelas, tanpa pikir panjang aku langsung mengambilnya. Dengan rasa marah di dalam hatiku aku berjalan menuju bangku kesayangeanku. Setelah itu guru pelajaran ketika itupun datang dengan membawa kitab yang di pakai sebagai bahan ajar.
            Bel istirahat berbunyi, aku masih asyik dengan laptop kesayanganku yang ketika itu masih mendownload sesuatu. Aku lupa dengan pesan yang di katakan oleh temanku tadi bahwa aku harus membangunkannya ketika bel istirahat berbunyi, tetapi apa daya manusia adalah tempatnya salah dan lupa, dan ketika itu akupun masih asyik dengan bermain game kesayanganku serta  lupa jika aku punya janji kepada temanku bahwa aku harus membangunkannya.               
            Bel masuk berbunyi, menandakan bahwa pelajaran fisika akan di mulai akupun langsung duduk di bangku kesayanganku. Selang kemudian guru pelajaran fisikapun datang dengan membawa tas favoritnya. Guru itupun mulai menerangkan dengan metode visual yaitu menggunakan projektor (LCD), ketika itu yang di bahas adalah bab gerak melingkar. Terlihat kecil dari tempat ku duduk tulisan yang ada di projektor, jadi aku maju kedepan untuk menulis materi yang ketika itu ada di projektor. Tidak beberapa lama guru tersebut memberi soal kepada seluruh siswa di kelas itu. Kemudian aku menjadi pertama yang bisa mengerjakannya, dan guru itupun menyuruh teman-temanku untuk memberi tepukan tangan untuk aku. Jam pertama pelajaran fisikapun selesai, guru tersebut memberi soal lagi kepada para siswanya. Soal yang kedua itu baru bisa di jawab di detik-detik akhir pelajaran mau selesai, tapi sebelum itu ada teman-temanku yang sedang duduk-duduk di bangkuku, ketika itu perasaan hatiku tidak enak karena teman-temanku yang duduk dibangkuku tadi yang sering menjahiliku. Akhirnya aku lihatin terus dia hingga pelajaran fisikapun selesai, setelah itu aku kembali ke bangku kesayanganku. Kemudian aku lihat laptopku sudah tidak ada baterainya, aku tanya ke teman-temanku semua malah senyum-senyum dan ada yang tertawa juga, tetapi aku tetap diam melihat semua itu karena jika aku terlihat tergesah-gesah dan marah nanti teman-temanku malah mempermainkanku. Akhirnya aku tetap tenang hingga salah satu temanku bilang bahwa bateraiku tadi itu di ambil oleh teman depan bangkuku. Ku menanyai teman depan bangkuku tadi, tetapi ia tidak mengaku. Kemudian aku tetap diam dan akhirnya teman depan bangkuku tadi bilang ada 2 baterai laptop di tasnya. Dia mencoba menggangguku dengan mengimbal-imbalkan bateraiku tadi ke teman-temanku yang lain.
            Selang kemudian teman yang membawa baterai ku tadi, memberikan bateraiku dengan cara menggoda aku dulu. Meskipun dia menggoda aku dia tetap memberikan bateraiku tadi kepadaku. Rasa senang bercampur marah menyelimuti aku ketika itu.
            Bel jam pelajaran fisika berbunyi pertanda pelajaran biologi akan dimulai. Ustad pelajaran fisikapun merapikan barang bawaannya untuk di masukkan ke dalam tas. Biasanya ustad pelajaran biologi tidak datang, teman-temankupun mengira ia tidak datang lagi seperti minggu kemaren. Hingga pada saat itu ada yang posting di facebook bahwa ustad pelajaran biologi tidak datang lagi, tapi selang kemudian ada orang menuju kelaskku dengan membawa tas.
“sopo iku?” tanyaku kepada teman-temanku.
“Ust. Syamsul Mu’arifin,”jawab teman sebangkuku.
            Pelajaran biologipun dimulai, ustad tersebut mengingatkan anak yang akan mempresentasikan tentang materi alga hijau biru. Sebelum itu, ada temanku yang tanya tentang pelajaran biologi yang ia tidak tahu, itupun hingga pelajaran pertama selesai. Setelah di jawab oleh sang ustad dengan panjang lebar, pelajaranpun di mulai dengan para temanku yang akan mempresentasikan hasil kerjanya tentang alga hijau biru. Presentasi itupun berjalan tak begitu lancar karena para teman yang tidak ikut mempresentasikan kedepan banyak yang tidak memperhatikan bahkan ada yang tidur hingga membuat pulau di tangannya.
            Bel pulang berbunyi, aku berkemas-kemas memasukkan buku-bukuku ke dalam tas. Laptopku aku letakkan di laci bangkuku, setelah itu aku kembali ke kamar karena adzan dhuhur sudah berkumandang. Mengganti pakaian seragam menjadi pakaian sholat yang suci dan bersih. Kemudian aku berangkat ke masjid, dan melaksanakan sholat rawatib, akupun mengambil shaf depan agar menambah kekhusyu’anku dalam sholat.
            Tak berselang lama kemudian datang seorang ustad yang biasanya ngaji kitab yang ada jadwalnya ketika hari itu. Iapun sholat rawatib kemudian duduk, ketika ia duduk datang nadzir pesantrenku tercinta yang ketika itu beliau menjadi imam sholat dhuhur saat itu. Sholat dhuhur selesai, kemudian wiridan dan itu juga di pimpin oleh sang imam ketika itu.
            Sholat dhuhur dan wiridanpun selesai dengan lancar, agenda selanjutnya adalah ngaji kitab yang di bimbing oleh ustad tadi. Ketika ngaji kitab dilaksanakan aku pergi ke kamar untuk bersantai-santai di kamar tanpa ikut ngaji tersebut. Bukan hanya aku saja, banyak juga temanku yang juga tidak mengikuti ngaji tersebut.
            Ngaji selesai akupun terburu-buru menuju ke kelas kemudian aku mengambil laptopku yang aku letakkan di laci bangkuku. Kemudian aku  membawa laptopku ke bangku paling depan di kelasku dan akupun menyalakannya. Aku lihat internet al-amin ketika itu sudah menyala, akupun buru-buru membuka browserku dan membuka youtube, kemudian mendownload. Tanpa mempikirkan temanku yang lain aku langsung mendownload 4 item. Sambil menunggu downloadku selesai, perutku sudah bersuara akupun segera ke bawah untuk membeli mie ayam yang ketika itu sudah datang.
            Sambil makan mie ayam, aku lihat waktu sudah menunjukkan 14.12. Padahal hari itu adalah waktunya exkul KIR (karya ilmiah remaja) yang mana aku adalah salah satu yang menjadi membernya, karena exkul tersebut wajib bagi seluruh kelas X. Tak lama kemudian pembimbing dari exkul tersebut pun datang, tak seperti biasanya tempat yang sering di pakai adalah kelasku tapi ketika itu yang di pakai adalah kelas sebelah. Akupun mengembalikan mangkok mie ayam. Setelah itu aku kembali ke kelasku untuk meneruskan downloadanku. Kemudian ada salah seorang temanku yang memanggilku agar segera menuju kelas sebelah. Tanpa pikir panjang aku langsung membawa laptopku dan charger yang ketika itu baru aku ambi dari stopkontak.
            Berjalan dengan membawa laptop yang aku letakkan di tas laptopku dan charger yang bergelantungan di bawah. Aku duduk di bangku nomor tiga dari depan, aku heran kecepatan downloadku semakin bertambah. Emang kata anak sekelasku di kelas itu adalah tempat dimana para pembuat lemot wifi berada. Temanku memanggilku dan menyuruhku untuk pindah ke tempatnya. Akhirnya aku aku membawa laptopku dan pindah ke tempatnya. Akupun lebih terheran lagi ketika aku duduk di tempat temanku tadi, aku masih bisa mendownload padahal ketika aku di kelasku dengan struktur bangku yang sama aku tidak bisa mendownload bahkan untuk buka mobile facebookpun server not found.
            Exkulpun selesai, materi yang aku dapat di exkul kali ini lebih banyak daripada exkul-exkul yang kemaren, dikarenakan pada saat itu ada dua pembimbing, yang pertama adalah pembimbing seperti biasanya dan yang kedua adalah guru bahasa indonesiaku yang kocak. Tak lama kemudian bel sholat asharpun berbunyi, dan adzanpun berkumandang. Ketika adzan berkumandang aku langsung menuju kamar mandi kemudian mandi.
            Sholat ashar selesai, acara berikutnya adalah ngaji kitab kuning yang di bimbing oleh KH. Abdul Aziz, beliau adalah salah satu penggagas berdirinya pondok ini. Ngajipun di mulai akupun memakna’i kitabku dengan semangat, tapi ketika sampai di tengah-tengah ngaji rasa ngatukpun menyerangku, akupun menidurkan badanku ke paha salah satu teman yang berada di sampingku hingga ngaji selesai.
            Setelah ngaji, aku kembali ke kamar untuk mengembalikan kitab ku tadi. Kemudian akupun bingung mau melakukan apa ketika itu. Akhirnya aku menuju masjid, tak lama adzanpun berbunyi, akupun pergi ke tempat wudlu untuk mengambil wudlu, setelah itu aku menuju ke shaf pertama. Sebelum itu, ketika di perjalanan menuju shaf depan, aku menggaruk telingaku yang sakit dan ada sesuatu yang keluar dari telingaku, hal itupun tak ku hiraukan. Terus berjalan menuju shaf depan, setelah di shaf paling depan akupun kembali menggaruk telingaku dan apa yang terjadi, telingaku mengeluarkan darah, akupun langsung pergi ke tempat wudlu untuk membersihkan darah tersebut kemudian wudlu. Ketika itu aku wudlu hingga tiga kali, karena darah yang keluar sedikit-sedikit dan tidak langsung banyak.
            Sholat maghrib selesai, kemudian ngaji kitab kuningpun akan di laksanakan, akupun mengambil kitabku yang masih bersangkar di lemari kamarku. Ngajipun di mulai dengan bacaan sholawat yang di pimpin oleh sang pengasuh kitab tersebut yang kemudian di lanjutkan oleh salah satu santri yang di beri wewenang oleh sang pengasuh tersebut untuk memimpin sholawat tersebut hingga selesai. Ketika itu kitab yang di kaji adalah tafsir jalalain yang mana kitab itu adalah mengulas tentang Al-Qur’an. Ayat yang di baca ketika itu adalah 3 ayat, tetapi yang di makna’i adalah 2 ayat.
            Kemudian sang nadzirpun menyuruh salah satu santri untuk adzan, adzan selesai sholatpun di mulai, dengan di imami oleh sang nadzir pondokku. Setelah sholat isya’ selesai, doapun di mulai seperti biasanya. Rothibul hadad itulah yang biasanya di baca setelah sholat isya’. Waktu yang di butuhkan untuk membaca rothibul hadad adalah 15, lebih lama dari doa-doa yang lain (yang di baca setelah sholat).
            Semua selesai, akupun pergi ke kamar dan mengganti pakaianku, kemudian aku langsung pergi ke kelas, meskipun tanpa makan, karena pada saat itu adalah saat lauk yang tidak aku sukai. Agar jatah laukku tidak hilang begitu saja ku berikan laukku tadi kepada salah satu temanku yang ketika itu ada di antrian makan.
            Di kelas aku langsung membuka buku yang tadi aku bawa, ketika bel belajar berbunyi teman-temankupun sudah mengumpul di kelas tercinta. Tak lama kemudian, listrik kelaspun mati karena ada konslet pada salah satu kelas yang membuat seluruh listrik sekolah mati. Padahal pada saat itu banyak temanku yang mencharger baterainya yang telah habis, dan ketika itu aku sedang belajar serius untuk besok ulangan.
            Jam menunjukkan 21.00, jam belajarpun selesai. Akupun kembali ke kamar dan membuka laptopku kemudian aku memainkan game yang ada di laptopku. Aku bermain game yang ada di laptopku hingga waktu menunjukkan 24.30.

             

           
           

0 komentar:

Posting Komentar