Senin, 26 Nopember
2012
Ku awali pagi dengan bangun tidur
jam 04.45. Dengan mata masih ngantuk ku berjalan menuju masjid dan mengambil
air wudlu. Akhirnya ku berdiri sambil menunggu imam shubuh yang belum datang,
selang beberapa menit akhirnya sang imam datang dengan membawa sorban putih
kesayangannya yang biasa ia pakai sebagai sajadah ketika ia sholat beliau
adalah Ust. Ahmad Hanafi sang nadzir pondok kita. Sholat subuh selesai ku
menuju kamar mengambil peralatan tulis, kemudian menuju ke kelas untuk melaksanakan
morning program.
Morning program pun selesai. Ku
menuju kamar ku tercinta untuk mengganti pakaian ku, di tengah jalan mataku
terpaku pada kamar mandi yang mana ku tadi mengantrikan gayung ku disitu. Ku
lihat gayung ku berada di belakang dan disitu ada anak yang mengantri akhirnya
ku bertanya kepadanya.
“hay, mana
gayungmu?,”ku bertanya kepadanya dengan nada yang agak marah
“itu,”jawabnya
dengan santai
Gayung anak tersebut berada di depan
gayungku padahal ketika aku mengantrikan gayungku tadi, gayung anak itu tidak
ada di kamar mandi itu. Akhirnya ku marah kepada anak tersebut dan ia beralasan
bahwa ia di antrikan adik kelasnya yang ada di dalam kamar mandi itu. Dengan
rasa marah yang tinggi aku berjalan ke kamar ku dan mengganti pakaianku serta mengambil
handuk untuk mandi. Aku berjalan ke kamar mandi dan ku lihat anak tadi masih
ada di kamar mandi itu, akhirnya aku mengambil gayungku dan mengantri di kamar
mandi lain.
Mandipun selesai, ku berjalan menuju
kamarku untuk mengganti pakaian. Setelah pakaianku berubah menjadi seragam
sekolah, ku bingung apa yang akan aku lakukan selanjutnya. Kemudian aku lihat
ada anak yang membawa makanan dari dapur dengan lauk yang lezat, akhirnya aku
memutuskan untuk makan. Ku lihat makanan lezat tersebut telah habis dan yang di
sisakan adalah kepala ikannya saja. Selain itu, ketika aku mengambil nasi ada
anak yang mau makan sepiring dengan saya, dengan hati terpaksa akhirnya aku
rela makan sepiring dengan ia meskipun hati tak rela makan sepiring dengannya.
Nafsu makanku berkurang karena sepiring dengan dia, makan tak begitu semangat
seperti biasanya. Meskipun begitu makanan itu tetap habis.
Setelah itu aku berangkat ke kamar
untuk menata buku yang akan aku bawa ke sekolah, kemudian aku berfikir laptopku
yang dipinjam adik kelas ku gimana kabarnya. Akhirnya aku mencari adik kelas
tersebut, ternyata aku tidak menemukannya. Setelah itu aku mengambil sepatu dan
pergi ke kelas, setelah di kelas aku menemukan laptopku ada di atas bangkuku.
“Alhamdulillah,
laptopku udah ketemu,”ucapku dengan hati gembira.
Tanpa pikir panjang aku langsung
buka laptopku dan login di al-amin.net, kemudian mendownload sebuah video.
Video yang aku download berjumlah 4 dan kesemuanya itu bersamaan. Teman-temanku
mengajakku turun kebawah untuk melaksanakan upacara bersama, sebelum itu
laptopku hanya aku tutup tanpa aku shutdown atau sleep, yang mana laptopku
tersebut aku letakkan di bangku paling depan di kelas.
Akhirnya aku menuju ke bawah untuk
upacara seperti biasanya. Suasana yang begitu panas menyelimuti acara upacara
tersebut yang mana ketika itu yang bertugas adalah anak kelas 11 dan yang
menjadi pembina upacara adalah Ust. Saiful Huda, beliau adalah guru BK di
pondok tercintaku. Terasa lama upacara tersebut dikarenakan udara yang sangat panas
menyengat tubuh yang hanya bisa berdiri siap di tempat tersebut. Materi yang
disampaikan oleh pembina upacara adalah tentang persiapan ujian akhir semester.
Sebelum upacara dilaksanakan ada anak yang memberitahuku bahwa aku disuruh
membangunkan salah satu temanku yang sedang tidur di salah satu tempat yang
mana ia tidak mengikuti upacara pada waktu itu.
Upacara selesai akupun melaksanakan
apa yang di katakan anak tersebut. Aku membangunkan temanku tersebut tetapi ia
malah keasyikan tidur dan ia menyuruhku untuk membangunkannya ketika istirahat.
Setelah itu, aku menuju ke kelas untuk melaksanakan proses belajar mengajar.
Sesampainya di kelas, aku lihat
laptopku sudah tidak ada di tempat tadi
di mana aku meletakkannya. Kemudian aku bertanya-tanya kepada teman sekelasku
dan semua teman sekelasku bilang ia tidak tahu, tetapi ada salah seorang
temanku yang bilang bahwa laptopku di sembunyikan oleh temanku yang biasanya
suka menjaili teman di kelas itu. Aku terus mencari dan mencari, ketika aku
mencari ada salah seorang temanku yang bilang bahwa laptopku tadi di
sembunyikan di bangku depan kelas, tanpa pikir panjang aku langsung
mengambilnya. Dengan rasa marah di dalam hatiku aku berjalan menuju bangku
kesayangeanku. Setelah itu guru pelajaran ketika itupun datang dengan membawa
kitab yang di pakai sebagai bahan ajar.
Bel istirahat berbunyi, aku masih
asyik dengan laptop kesayanganku yang ketika itu masih mendownload sesuatu. Aku
lupa dengan pesan yang di katakan oleh temanku tadi bahwa aku harus membangunkannya
ketika bel istirahat berbunyi, tetapi apa daya manusia adalah tempatnya salah
dan lupa, dan ketika itu akupun masih asyik dengan bermain game kesayanganku
serta lupa jika aku punya janji kepada
temanku bahwa aku harus membangunkannya.
Bel masuk berbunyi, menandakan bahwa
pelajaran fisika akan di mulai akupun langsung duduk di bangku kesayanganku.
Selang kemudian guru pelajaran fisikapun datang dengan membawa tas favoritnya.
Guru itupun mulai menerangkan dengan metode visual yaitu menggunakan projektor
(LCD), ketika itu yang di bahas adalah bab gerak melingkar. Terlihat kecil dari
tempat ku duduk tulisan yang ada di projektor, jadi aku maju kedepan untuk
menulis materi yang ketika itu ada di projektor. Tidak beberapa lama guru
tersebut memberi soal kepada seluruh siswa di kelas itu. Kemudian aku menjadi
pertama yang bisa mengerjakannya, dan guru itupun menyuruh teman-temanku untuk
memberi tepukan tangan untuk aku. Jam pertama pelajaran fisikapun selesai, guru
tersebut memberi soal lagi kepada para siswanya. Soal yang kedua itu baru bisa
di jawab di detik-detik akhir pelajaran mau selesai, tapi sebelum itu ada
teman-temanku yang sedang duduk-duduk di bangkuku, ketika itu perasaan hatiku
tidak enak karena teman-temanku yang duduk dibangkuku tadi yang sering menjahiliku.
Akhirnya aku lihatin terus dia hingga pelajaran fisikapun selesai, setelah itu
aku kembali ke bangku kesayanganku. Kemudian aku lihat laptopku sudah tidak ada
baterainya, aku tanya ke teman-temanku semua malah senyum-senyum dan ada yang
tertawa juga, tetapi aku tetap diam melihat semua itu karena jika aku terlihat
tergesah-gesah dan marah nanti teman-temanku malah mempermainkanku. Akhirnya
aku tetap tenang hingga salah satu temanku bilang bahwa bateraiku tadi itu di
ambil oleh teman depan bangkuku. Ku menanyai teman depan bangkuku tadi, tetapi
ia tidak mengaku. Kemudian aku tetap diam dan akhirnya teman depan bangkuku
tadi bilang ada 2 baterai laptop di tasnya. Dia mencoba menggangguku dengan
mengimbal-imbalkan bateraiku tadi ke teman-temanku yang lain.
Selang kemudian teman yang membawa
baterai ku tadi, memberikan bateraiku dengan cara menggoda aku dulu. Meskipun
dia menggoda aku dia tetap memberikan bateraiku tadi kepadaku. Rasa senang
bercampur marah menyelimuti aku ketika itu.
Bel jam pelajaran fisika berbunyi
pertanda pelajaran biologi akan dimulai. Ustad pelajaran fisikapun merapikan
barang bawaannya untuk di masukkan ke dalam tas. Biasanya ustad pelajaran
biologi tidak datang, teman-temankupun mengira ia tidak datang lagi seperti
minggu kemaren. Hingga pada saat itu ada yang posting di facebook bahwa ustad
pelajaran biologi tidak datang lagi, tapi selang kemudian ada orang menuju
kelaskku dengan membawa tas.
“sopo iku?” tanyaku kepada teman-temanku.
“Ust. Syamsul
Mu’arifin,”jawab teman sebangkuku.
Pelajaran biologipun dimulai, ustad
tersebut mengingatkan anak yang akan mempresentasikan tentang materi alga hijau
biru. Sebelum itu, ada temanku yang tanya tentang pelajaran biologi yang ia
tidak tahu, itupun hingga pelajaran pertama selesai. Setelah di jawab oleh sang
ustad dengan panjang lebar, pelajaranpun di mulai dengan para temanku yang akan
mempresentasikan hasil kerjanya tentang alga hijau biru. Presentasi itupun
berjalan tak begitu lancar karena para teman yang tidak ikut mempresentasikan
kedepan banyak yang tidak memperhatikan bahkan ada yang tidur hingga membuat
pulau di tangannya.
Bel pulang berbunyi, aku
berkemas-kemas memasukkan buku-bukuku ke dalam tas. Laptopku aku letakkan di
laci bangkuku, setelah itu aku kembali ke kamar karena adzan dhuhur sudah
berkumandang. Mengganti pakaian seragam menjadi pakaian sholat yang suci dan
bersih. Kemudian aku berangkat ke masjid, dan melaksanakan sholat rawatib,
akupun mengambil shaf depan agar menambah kekhusyu’anku dalam sholat.
Tak berselang lama kemudian datang
seorang ustad yang biasanya ngaji kitab yang ada jadwalnya ketika hari itu.
Iapun sholat rawatib kemudian duduk, ketika ia duduk datang nadzir pesantrenku
tercinta yang ketika itu beliau menjadi imam sholat dhuhur saat itu. Sholat
dhuhur selesai, kemudian wiridan dan itu juga di pimpin oleh sang imam ketika
itu.
Sholat dhuhur dan wiridanpun selesai
dengan lancar, agenda selanjutnya adalah ngaji kitab yang di bimbing oleh ustad
tadi. Ketika ngaji kitab dilaksanakan aku pergi ke kamar untuk bersantai-santai
di kamar tanpa ikut ngaji tersebut. Bukan hanya aku saja, banyak juga temanku
yang juga tidak mengikuti ngaji tersebut.
Ngaji selesai akupun terburu-buru
menuju ke kelas kemudian aku mengambil laptopku yang aku letakkan di laci
bangkuku. Kemudian aku membawa laptopku
ke bangku paling depan di kelasku dan akupun menyalakannya. Aku lihat internet
al-amin ketika itu sudah menyala, akupun buru-buru membuka browserku dan
membuka youtube, kemudian mendownload. Tanpa mempikirkan temanku yang lain aku
langsung mendownload 4 item. Sambil menunggu downloadku selesai, perutku sudah
bersuara akupun segera ke bawah untuk membeli mie ayam yang ketika itu sudah
datang.
Sambil makan mie ayam, aku lihat
waktu sudah menunjukkan 14.12. Padahal hari itu adalah waktunya exkul KIR
(karya ilmiah remaja) yang mana aku adalah salah satu yang menjadi membernya,
karena exkul tersebut wajib bagi seluruh kelas X. Tak lama kemudian pembimbing
dari exkul tersebut pun datang, tak seperti biasanya tempat yang sering di pakai
adalah kelasku tapi ketika itu yang di pakai adalah kelas sebelah. Akupun
mengembalikan mangkok mie ayam. Setelah itu aku kembali ke kelasku untuk
meneruskan downloadanku. Kemudian ada salah seorang temanku yang memanggilku
agar segera menuju kelas sebelah. Tanpa pikir panjang aku langsung membawa
laptopku dan charger yang ketika itu baru aku ambi dari stopkontak.
Berjalan dengan membawa laptop yang
aku letakkan di tas laptopku dan charger yang bergelantungan di bawah. Aku
duduk di bangku nomor tiga dari depan, aku heran kecepatan downloadku semakin
bertambah. Emang kata anak sekelasku di kelas itu adalah tempat dimana para
pembuat lemot wifi berada. Temanku memanggilku dan menyuruhku untuk pindah ke
tempatnya. Akhirnya aku aku membawa laptopku dan pindah ke tempatnya. Akupun
lebih terheran lagi ketika aku duduk di tempat temanku tadi, aku masih bisa
mendownload padahal ketika aku di kelasku dengan struktur bangku yang sama aku
tidak bisa mendownload bahkan untuk buka mobile facebookpun server not found.
Exkulpun selesai, materi yang aku
dapat di exkul kali ini lebih banyak daripada exkul-exkul yang kemaren,
dikarenakan pada saat itu ada dua pembimbing, yang pertama adalah pembimbing
seperti biasanya dan yang kedua adalah guru bahasa indonesiaku yang kocak. Tak
lama kemudian bel sholat asharpun berbunyi, dan adzanpun berkumandang. Ketika
adzan berkumandang aku langsung menuju kamar mandi kemudian mandi.
Sholat ashar selesai, acara
berikutnya adalah ngaji kitab kuning yang di bimbing oleh KH. Abdul Aziz, beliau
adalah salah satu penggagas berdirinya pondok ini. Ngajipun di mulai akupun
memakna’i kitabku dengan semangat, tapi ketika sampai di tengah-tengah ngaji
rasa ngatukpun menyerangku, akupun menidurkan badanku ke paha salah satu teman
yang berada di sampingku hingga ngaji selesai.
Setelah ngaji, aku kembali ke kamar
untuk mengembalikan kitab ku tadi. Kemudian akupun bingung mau melakukan apa
ketika itu. Akhirnya aku menuju masjid, tak lama adzanpun berbunyi, akupun
pergi ke tempat wudlu untuk mengambil wudlu, setelah itu aku menuju ke shaf
pertama. Sebelum itu, ketika di perjalanan menuju shaf depan, aku menggaruk
telingaku yang sakit dan ada sesuatu yang keluar dari telingaku, hal itupun tak
ku hiraukan. Terus berjalan menuju shaf depan, setelah di shaf paling depan
akupun kembali menggaruk telingaku dan apa yang terjadi, telingaku mengeluarkan
darah, akupun langsung pergi ke tempat wudlu untuk membersihkan darah tersebut
kemudian wudlu. Ketika itu aku wudlu hingga tiga kali, karena darah yang keluar
sedikit-sedikit dan tidak langsung banyak.
Sholat maghrib selesai, kemudian
ngaji kitab kuningpun akan di laksanakan, akupun mengambil kitabku yang masih
bersangkar di lemari kamarku. Ngajipun di mulai dengan bacaan sholawat yang di
pimpin oleh sang pengasuh kitab tersebut yang kemudian di lanjutkan oleh salah
satu santri yang di beri wewenang oleh sang pengasuh tersebut untuk memimpin
sholawat tersebut hingga selesai. Ketika itu kitab yang di kaji adalah tafsir
jalalain yang mana kitab itu adalah mengulas tentang Al-Qur’an. Ayat yang di
baca ketika itu adalah 3 ayat, tetapi yang di makna’i adalah 2 ayat.
Kemudian sang nadzirpun menyuruh
salah satu santri untuk adzan, adzan selesai sholatpun di mulai, dengan di
imami oleh sang nadzir pondokku. Setelah sholat isya’ selesai, doapun di mulai
seperti biasanya. Rothibul hadad itulah yang biasanya di baca setelah sholat
isya’. Waktu yang di butuhkan untuk membaca rothibul hadad adalah 15, lebih
lama dari doa-doa yang lain (yang di baca setelah sholat).
Semua selesai, akupun pergi ke kamar
dan mengganti pakaianku, kemudian aku langsung pergi ke kelas, meskipun tanpa
makan, karena pada saat itu adalah saat lauk yang tidak aku sukai. Agar jatah
laukku tidak hilang begitu saja ku berikan laukku tadi kepada salah satu
temanku yang ketika itu ada di antrian makan.
Di kelas aku langsung membuka buku
yang tadi aku bawa, ketika bel belajar berbunyi teman-temankupun sudah
mengumpul di kelas tercinta. Tak lama kemudian, listrik kelaspun mati karena
ada konslet pada salah satu kelas yang membuat seluruh listrik sekolah mati.
Padahal pada saat itu banyak temanku yang mencharger baterainya yang telah
habis, dan ketika itu aku sedang belajar serius untuk besok ulangan.
Jam menunjukkan 21.00, jam
belajarpun selesai. Akupun kembali ke kamar dan membuka laptopku kemudian aku
memainkan game yang ada di laptopku. Aku bermain game yang ada di laptopku
hingga waktu menunjukkan 24.30.
0 komentar:
Posting Komentar